BeritanyaIndonesia.com- Sering matinya aliran listrik atau secara teknis mati lampu, sangat meresahkan masyarakat yang ada di Kota Manado.Pun kondisi ini sering membuat warga merugi, karena mengalami kerusakan alat elektronik sehingga aktivitas produksi terhenti.
Sorotan klasik masih menyasar Perusahaan Listrik Negara (PLN), terutama PLN Manado. Masalahnya itu-itu saja. PLN tidak mampu mencegah kemungkinan mati lampu di semua titik dalam kota.“Tiap hari mati lampu. Tadi pagi sampai sore, lalu sekarang malam. Selalu saja di Kecamatan Singkil. PLN ini tidak becus,” ciutan Anggota DPRD Manado Sonny Lela SSos, Senin (16/5/2022) malam di media sosial.
Rupanya PLN tidak sigap menelusuri penyebab mati lampu.“Tidak ada niat memperbaiki penyebabnya. PLN seolah membiarkan kondisi mati lampu berlarut-larut. Kasihan usaha masyarakat di masa pandemi macet. Karena kinerja PLN serba kabur,” singgung legislator Golkar dapil Singkil-Mapanget itu.
Sonny Lela heran, saat pemerintah bekerja keras membangun infrastruktur kota, mendorong aktivitas produksi masyarakat urban dan meningkatkan pelayanan publik, PLN malah menunjukan kinerja kontraproduktif. “Mau maju bagaimana, PLN masih berkutat dengan masalah klasik, mati lampu. Daerah lain sudah lepas dari masalah kelistrikan, di Manado tiap hari padam,” kritik Sonny Lela.
Sementara itu terpisah, aktivis Kota Manado bung Terry Umboh mengatakan, ada pergeseran konsentrasi kerja PLN Manado. Yang semestinya fokus mengurus listrik, akhir-akhir ini pejabat PLN sibuk urus bola voli dan kegiatan lain. “PLN sibuk bola voli bro. Duitnya habis di voli. Kalau bukan voli, pencitraan lain. Mereka merasa voli lebih penting dari listrik. Lama-kelamaan, urusan PBSI diambil semua oleh orang-orang PLN. Mereka sepertinya sudah jenuh dengan tuntutan pelayanan kelistrikan untuk masyarakat kota. Otaknya cuma di voli..voli..voli,” koar Umboh.
(Rogam)