Johnn Sumual, Politisi Senior Yang Banting Stir, Tekuni Produk Pertanian Nilam

Beritanyaindonesia.com- Gerah dengan konstelasi di dunia politik, Johnn Sumual alias Om John terus menekuni profesi sebagai petani sukses di Kabupaten Minahasa Selatan.
Buktinya pria low profile yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD di Kabupaten Minsel ini, kini menekuni produk Nilam yang ditanam dilokasi perkebunan Maruasey dan Lewet munte.
Tak tanggung tanggung, pria yang dikenal murah senyum dan pernah mencalonkan diri sebagai Bupati di Kabupaten Minahasa Selatan ini teridentifikasi telah menanam sekira 30 ribu Nilam dengan target sebanyak 50 ribu dilajas seluas ratusan hektare.
” Iya Om John saat ini sedang menanam Nilam sebanyak 30 ribu dan target kedepan sebanyak 50 ribu ,” ucap John.

Selain itu kata Jos yang pernah mencalonkan sebagai Bupati Minsel periode 2016-2020, yang memiliki masa fanatik ini, Nilam adalah produk yang sangat bagus bagi peningkatan sektor ekonomi masyarakat petani. Oleh karena itu kami akan all out menanam Nilam sehingga produk ini akan terus diminati masyarakat yang ada di Provinsi Sulut termasuk di Kabupaten Minahasa Selatan yang intinya dapat mengerakan dan meningkatkan pendapatan masyarakat petani.
“Dari pada Iko mata lebeh bae Iko rame,” pungkas pria low profile ini sumringah .
Sekedar diketahui Nilam adalah penghasil minyak Astiri dengan aroma yang ”kuat” dan ”berat”. Minyak ini digunakan sebagai bahan baku parfum (wewangian), sabun, kosmetik, dan bahan dupa (setanggi).
Pun tanaman Nilam (Pogostemon cablin. Benth.) merupakan salah satu tanaman perkebunan unggulan penghasil minyak atsiri di Indonesia. Dan secara nasional berdasarkan data statistic perkebunan, luas area penanaman maupun produksi minyak nilam mengalami penurunan selama hampir satu dekade terakhir dimana di tahun 2011 luas areal penanaman Nilam mencapai 28.615 Ha dengan total produksi 2.866 ton minyak nilam, di tahun 2020 mengalami penurunan luas areal menjadi 18.273 Ha dengan produksi minyak nilam sebanyak 2.459 ton. Harga minyak nilam yang fluktuatif sampai dengan penggunaan benih yang tidak bermutu dan bersertifikat menjadi kendala menurunnya pengembangan nilam oleh petani dan produksi minyak nilam nasional.
Bahkan upaya dalam meningkatkan kualitas benih perkebunan terutama komoditi Nilam terus dilakukan selain peningkatan pengawasan peredaran benih nilam hal lainnya yaitu dengan mendorong penetapan Kebun Sumber Benih (KSB) baru terutama dari varietas unggul yang telah dilepas.

(Rogam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *