BeritanyaIndonesia.com- Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berbandrol Rp 205 Miliar yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat bagi Pemerintah Kota Manado, baru 25 persen yang terealisasi.
Data yang diperoleh media online ini, dari total Rp 205 Miliar, nilai pengadaanya sekira Rp 203. Itu berarti dari total anggaran yang ada baru Rp 50 Miliar yang disalurkan ke rekening kas umum daerah (RKUD) milik Pemkot Manado.
Pun dengan kegiatan yang serba terbatas itu, maka Pemerintah Kota akan melakukan pembiayaan terkait kelanjutan RSUD, pembuatan Jalan, Drainase dan Jembatan serta pembangunan pasar Bersehati dari tradisional menjadi modern.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Barta Assa,Msc,PhD membenarkan bahwa dana PEN sudah dicairkan sebesar 25 persen dari nilai pengadaan yang ada. Bahkan saat ini dana itu telah dialokasikan untuk pembiayaan pembuatan sarana infrastruktur yang ada di Kota Manado.
” Yach dana PEN baru dicairkan sebesar 25 persen.” ungkap Assa.
Selain itu kata mantan Kepala Dinas PUPR ini, dana PEN tahap keduapun akan segera disalurkan tinggal menunggu waktu yang tepat.
” Kami tetap mengawal agar dana PEN tahap selanjutnya akan disalurkan oleh pemerintah pusat,” pungkas Bart yang saat ini sedang berada di Jakarta.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kota Manado, John Suwuh ST, sendiri mengaku kendala lamanya penyelesaian proyek drainase karena terkendala pencairan dana kepada pihak ketiga.
“Ada beberapa proyek telah terjadi adendum, karena adanya keterlambatan penyaluran dana tersebut. Apalagi, dana pekerjaan tersebut bersumber dari dana pinjaman PEN yang memang sangat membutuhkan sejumlah administrasi tambahan.
“Torang pe dana baru dikirim sekira tanggal 6 Juni 2022. Dan progresnya baru 25 persen untuk tahap pencairan ,” ungkap Suwu.
(Rogam)
