BeritanyaIndonesia.com- Sikap tegas dan solutif sekaligus mengkritisi para mafia BBM solar di Kota Manado terus dilakukan oleh para wakil rakyat yang ada di gedung putih Sario Manado.
Sebut saja nama Lucky Datau, atau yang lebih dikenal dengan pangilan “Om Lucky” dikalangan para jurnalis dan element masyarakat. Pasalnya, pria low profile ini, secara gamblang dan blak- blakan mengkritisi peredaran BBM solar dan pertalite yang saat ini dilakukan oleh para bos-bos mafia dan masyarakat penjual pertalite dan solar yang ada di Kota Manado.
Menurut Lucky, terkait peredaran (BBM) solar dan pertalite sudah kelihatan dengan mata telanjang melanggar aturan, tapi malahan tidak ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum (APH) , namun (APH) terkesan melakukan pembiaran. Padahal kalau regulasj itu di terapkan maka masyarakat akan ketakutan.
“Penjualan Solar dan pertalite sesuai undang undang Ini masuk kategori pelanggaran dan kerancuan, tapi APH sengaja membiarkan hal itu terjadi.” tukasnya.
Lebih jauh lelaki familiar yang dikenal tegas dan tak mau kompromi dengan kejahatan inipun menjelaskan, sesuai aturan, pertalite dan solar dilarang dijual oleh masyarakat , apalagi kita lihat secara kasat mata di area (SPBU) banyak terjadi penyedotan. Itu dikarenakan tidak ada sosialisasi kepada masyarakat sehingga mereka banyak melakukan ileggal.
“Banyak penyedotan BBM solar dan pertalite ilegal yang dilakukan oleh bos- bos mafia solar sehingga itu masuk pada pelanggaran,” tukasnya.
Lelaki yang duduk di komisi III DPRD Manado inipun mengatakan, kami sudah pergi ke pihak Pertamina, tapi tidak dilayani dengan baik. Padahal kami adalah anggota dewan yang tetap akan melakukan pengawasan dan koordinasi.
“Fakta dilapangan banyak (SPBU) melakukan penyedotan dan bergaining. Dan salah satu contoh yang terjadi di SPBU Malalayang. Sehingga kami meminta agar depot-depot Solar dan Pertalite harus ditertibkan. Bahkan pihak (APH) harus lebih proaktif menindak tegas para pelaku penyedotan solar ilegal sebab fakta dilapangan sangat berbeda dengan regulasi,” pintahnya.
Pria yang sudah banyak berbuat baik bagi kepentingan masyarakat inipun berujar, begitu banyaknya aspirasi yang masuk ke kami tentang ketidaknyamanan berkendaraan terutama melintas diseputaran SPBU (Pom Bensin), dikarenakan banyak antrian kendaraan yang sudah menutupi separuh badan jalan. Dan setelah kami tindaklanjut sambil berkomunikasi dengan penanggung jawab SPBU. Bahkan pikiran kami dikarenakan kurangnya Stok BBM Solar/Pertalite ? Dan ternyata itu bukan karena stok kurang malahan Suplly BBM Stabil kuotanya tetap pak, kata salah satu pemilik SPBU, tapi karena ada penyedotan oknum nakal dan dijual di Emperan jalan.
“Fenomena penjualan BBM bersubsidi ini sudah menjamur hampir diseluruh pelosok Kota Manado, padahal BBM bersubsidi ini tidak bisa diperjual belikan dengan bebas, karena ada undang-undang migas yang mengatur. Dan pertanyaannya dimana fungsi pengawasan APH ? karena sudah terjadi pembiaran. Dan marilah kita semua unsur berbenah dan tinggalkan pola lama, mari kita peduli dengan kota kita. Kalau tidak kita siapa lagi dan kalau tidak sekarang, kapan lagi. Semoga Kota Manado ada perubahan kedepan,” pungkas Om Lucky dengan raut wajah sumringah.
(Rogam)